KUKERTA UNRI Lakukan Sosialisasi Edukasi Seks Cegah Pelecehan Seksual Pada Anak

Bengkalis22 Dilihat

BENGKALIS – Mahasiswa kuliah kerja nyata (KUKERTA) Bangun Kampung Universitas Riau (UNRI) 2023 Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis mengadakan sosialisasi tentang “Edukasi Seks sebagai Pencegahan Pelecehan Seksual pada Anak-Anak” di SDN 24 Bantan, pada Jum’at (28/8/23).

Sosialisasi ini terlaksana karena hasil diskusi Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau dengan Kepala Sekolah PAUD Fitriana.

Kepsek PAUD Fitriana menyarankan sosialisasi edukasi seks ini karena banyak kasus pelecehan seksual pada anak-anak akibat kurangnya edukasi seks dari orang tua.

Target sosialisasi ini adalah anak-anak yaitu siswa-siswi SDN 24 Bantan. Sebelum melakukan sosialisasi mahasiswa KUKERTA Universitas Riau melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terlebih dahulu yakni Khotimun selaku Kepala Sekolah SDN 24 Bantan.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah, Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau yang beranggota 10 orang yaitu Alif Defandra, M Roofiif Syah, Novi Damaiyanti, Muthia Meiska Atika, Siti Aliyah Syahira, Melvy Jumiati, Yulia Salsa Billa, Maida Malihah, Risky Antonio Pauji, Aditya Febrandi membuat persiapan untuk sosialisasi ini seperti membuat PowerPoint, meng-print brosur dan mencari video edukasi seks.

Sosialisasi ini diisi dengan pemateri dari salah satu Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau yakni Novi Damaiyanti menjelaskan bagian tubuh pribadi yang tidak boleh di sentuh sembarangan dan bagian tubuh yang boleh di sentuh, sentuhan yang pantas dan sentuhan yang tidak pantas, dengan menampilkan salindia, bernyanyi bersama tentang edukasi seks, bernyanyi dan melakukan gerakan-gerakan di harapkan siswa dan siswi jadi lebih mudah memahami secara cepat.

Selain itu mahasiswa KUKERTA Universitas Riau juga membagikan brosur kepada siswa dan siswi SDN 24 Bantan sebagai aksi nyata dari pencegahan pelecehan seksual pada anak-anak.

Novi Damaiyanti selaku pemateri dari sosialisasi ini mengungkapkan bahwa pelecehan seksual itu bukan hanya dari orang yang tidak di kenal saja tetapi bisa dari keluarga, guru bahkan teman sendiri yang secara tidak langsung melecehkan teman-temannya.

“Jika kita tidak ingin di sentuh oleh orang lain kita juga tidak boleh menyentuh orang lain sembarangan” ujar Novi Damaiyanti di akhir pemaparan materi.

Sosialisasi ini di akhiri dengan tanya jawab oleh siswa dan siswi pemberian hadiah bagi siswa dan siswi yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan berakhir dengan foto bersama. Sosialisasi ini berjalan lancar dan antusias yang luar biasa dari siswa dan siswo SDN 24 Bantan.

Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan bisa menjadi ilmu untuk siswa dan siswi dalam menjaga dirinya dari pelecehan seksual dan di harapkan tidak ada pelecehan seksual secara verbal maupun non verbal terhadap anak-anak di Desa Mentayan.

Laporan : teti guci

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed